5 Perkara Yang Menghambat Jodoh Datang
bagi sebagian orang yang sudah beranjak dewasa , pasti akan menjadi pikiran ketika jodoh tak kunjung datang kepada kita. Memang, jodoh merupakan rahasia Allah Swt, sebagaimana halnya rezeki dan kematian.
Tapi, bisakah jodoh itu terhambat? Lantas, apa saja yang dapat menghambat jodoh? Ironisnya ada yang berpendapat bahwa terhambatnya jodoh adanya makhluk lain (jin) yang suka kepada manusia, sehingga tidak sedikit dari kita mendatangi 'orang pintar', paranormal dan sebagainya supaya jodoh kita tidak terhambat. Jika kita mempercayai hal itu, berarti secara tidak sadar kita sudah masuk ke dalam perbuatan syirik.
Lalu kenapa jodoh kita bisa terhambat? terhambatnya jodoh kita itu bisa disebabkan oleh beberapa hal :
1) Hati yang Belum Siap
Tidak dipungkiri bahwa hati kita pernah merasakan perasaan yang begitu dalam. Sebagian mereka menyebutnya "jatuh cinta" padahal bukan. Perasaan itu hanyalah rasa suka yang didorong oleh syahwat sehingga menjadi rasa yang berlebihan. Perasaan seperti itu adalah fitrahnya manusia.
Rasa itu pasti akan atau pernah kita rasakan. Ketika rasa itu mulai merasuk ke hati kita, maka tidak ada yang bisa menolaknya. Sekalipun kepadanya dikatakan, "jangan cemas!", "jangan terlalu dipikirkan!" dan sebagainya. Maka hati kita masih tetap cemas, dan rasa itu tetap terpikirkan.
Perlu di ingat, Selain hati nurani cenderung kepada nafsu, kita juga punya hati nurani cenderung kepada iman, jika nafsu kita lebih dominan, maka kita akan terus terlarut dalam perasaan itu. Tetapi jika hati nurani (iman) kita yang lebih dominan, maka setidaknya kita tidak akan terus terlarut dalam perasaan itu. Solusinya, siapkan hati dengan menghidupkan hati nurani. Yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah. Diantaranya dengan cara berdzikir kepada Allah, baik dzikir dalam hati, dzikir dengan ucapan, juga dzikir dengan perbuatan.
2) Terlena Dalam Ikatan/Komitmen (Pacaran)
Memang tidak ada istilah pacaran dalam Islam. Bukan hanya sebatas berpacaran atau putusnya, tetapi lebih ke ikatan perasaan. Jika hanya sebatas perasaan itu wajar. Tetapi yang berbahaya adalah ketika perasaan itu kemudian dieksplorasi dengan berbagai cara (baik dengan kata-kata apalagi dengan perbuatan). Dan itu sudah termasuk kategori mendekati zina. Bukankah Allah telah mengingatkam kepada kita, "walaa taqrobuzina" (dan janganlah engkau mendekati zina) mendekatinya saja sudah Allah larang, apalagi jika dilakukan, bisa-bisa Allah murka.
3) Harapan yang Berlebihan
Masalah jodoh, memang tidak ada yang tahu selain Allah saja. Tetapi kita bisa mengusahakannya. Terlepas dari jadi atau tidak dengan orang yang kita harapkan, jodoh pasti ada. Dan jodoh itu tidak akan datang, jika dalam hati kita masih ada harapan yang berlebihan pada seseorang yang belum tentu jodoh kita. Namun ketika hati kita mulai ridho atas ketetapan Allah dan ketika harapan-harapan itu kita serahkan kepada Allah, insyaallah, Allah akan mengirimkan jodoh kita. Dengan jalan dan orang yang tidak pernah kita duga sebelumnya.
4) Meninggikan kriteria
Siapa yang akan menolak jika kita diberi jodoh yang sempurna? sehingga kita mulai memasang beberapa kriteria untuk jodoh kita. Baik secara fisiknya, watak pribadinya, status pendidikannya, status keturunannya, hartanya, bahkan hingga pekerjaannya. Kita menginginkan agar jodoh kita memenuhi kriteria yang kita harapkan, tidak salah memang. Tapi apakah tidak berlebihan?
Apa kita juga tidak sadar bahwa mungkin jodoh kita pun justru memasang kriteria yang lebih tinggi dari kita??
Dan Akhirnya, karena masing-masing kriteria tidak se-kufu' (setara), maka jodoh pun tidak akan pernah bertemu. Sebab Allah menjodohkan orang-orang yang se-kufu'.
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula". {QS. An-Nuurayat, 26}
Koreksi kembali kriteria yang kita pasang lalu sesuaikan dengan kriteria diri kita sendiri. Atau kita yang menyesuaikan dengan kriteria yang kita harapkan. Jika kita menginginkan jodoh yang sholeh/sholehah, maka benahi dulu diri kita supaya menjadi insan yang sholeh/sholehah.
5) Dosa yang Terabaikan
Dalam hal ini Baginda Rasul saw pernah mengungkapkan, "Sesungguhnya seseorang benar dihambat (rizqi/jodohnya) disebabkan dosa yang dikerjakannya." {HR. Ibnu Hibban}
"Barangsiapa yang merasa diperlambat (rizqi/jodohnya), maka hendaklah dia beristighfar kepada Allah." {HR. Al-Baihaqi}
Kedua hadits ini memang tidak shohih, tetapi derajatnya hasan (baik) setelah terdukung kepada hadits-hadits shahih lainnya. Dan ini sah-sah saja untuk diamalkan.
Terlepas dari shohih atau tidaknya, kedua hadits tersebut mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga diri dari berbuat kesalahan agar Allah mencintai kita. Kalau Allah sudah mencintai, kira-kira apa yang tidak akan diberikan bagi yang dicintainya?
Jadi, terhambatnya jodoh kita adalah karena ulah kita sendiri. mulailah benahi diri kita menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.