Keistimewaan-Keistimewaan Yang Terdapat Pada Sungai Nil
Dibandingkan dengan sungai-sungai lainnya di muka bumi, sungai Nil mempunyai keistimewaan tersendiri. Di antara keistimewaan-keistimewaan sungai Nil adalah:
1.Satu-satunya sungai yang disebutkan dalam al-Quran (secara Ijma para ulama)
Sebagaimana telah penulis sampaikan di atas, bahwa sungai Nil merupakan satu-satunya sungai yang disebutkan oleh Allah dalam al-Quran, sebagaimana disampaikan oleh Imam at-Taifaasyi dalam bukunya Suja’ul Hudail: “Tidak satu pun sungai di muka bumi ini yang disebutkan oleh Allah dalam al-Quran, selain sungai Nil”.
Dalam al-Quran, Allah berfirman:
وَأَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَاتَحْزَنِي إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ [القصص
Artinya:
“Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya Maka jatuhkanlah Dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena Sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan men- jadikannya (salah seorang) dari Para rasul” (QS. Al-Qashash: 7).
إِذْ أَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّكَ مَا يُوحَى * أَنِ اقْذِفِيهِ فِي التَّابُوتِ فَاقْذِفِيهِ فِي الْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِي وَعَدُوٌّ لَهُ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِي[طه: 38, 39].
Artinya:
“yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan, yaitu: “Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), Maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir’aun) musuh-Ku dan musuhnya. dan aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku” (QS. Thaha: 38, 39).
Para ulama sepakat, bahwa yang dimaksud dengan ‘laut’ dalam kedua ayat di atas adalah sungai Nil.
2.Sungai Nil adalah di antara sungai syurga yang diberikan untuk penghuni dunia
Sebagaimana telah penulis sampaikan sebelumnya, bahwa banyak hadits shahih yang menjelaskan bahwa sungai Nil merupakan sungai syurga yang diturunkan oleh Allah untuk penghuni dunia. Di antara hadits shahih yang menjelaskan hal itu adalah:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (( سَيْحَانُ وَجَيْحَانُ وَالنِّيلُ وَالْفُرَاتُ كُلٌّ مِنْ أَنْهَارِ الْجَنَّةِ)) [رواه مسلم]
Artinya:
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda: “Seihan, Jeihan, Nil dan Efrat, semuanya adalah sungai-sungai syurga” (HR. Muslim).
3.Sungai Nil adalah sungai madu di surga kelak
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat di bawah ini yang diriwayatkan oleh Imam al-Harits dalam Musnad nya (Zawaid al-Haitsamy, bab fadhlul anhaar: 2/944) juga disampaikan oleh al-Khatib al-Baghdady dalam Tarikh Baghdad nya (1/55) di bawah ini:
قال ابن عبد الحكم: حدثنا عبد الله بن صالح، حدثنا الليث، عن يزيد بن أبي حبيب، عن ابي الخير، عن كعب الأحبار، أنه كان يقول: أربعة انهار من الجنة وضعها الله في الدنيا؛ فالنيل نهر العسل في الجنة والفرات نهر الخمر في الجنة، وسيحان نهر الماء في الجنة، وجيحان نهر اللبن في الجنة. [أخرجه الحارث في مسنده والخطيب في تاريخه].
Artinya: “Ka’ab al-Ahbar berkata: “Ada empat sungai syurga yang Allah berikan di dunia, yaitu: sungai Nil yang merupakan sungai madu di syurga, sungai Efrat yang merupakan sungai khamar di syurga, sungai Seihan yang merupakan sungai air di syurga, dan sungai Jeihan yang merupakan sungai susu di syurga kelak”. (Riwayat Harits).
Baca Juga :
Menyingkap Rahasia Di Balik Sungai Nil
Kisah-kisah Misteri Seputar Sungai Nil
Keistimewaan-Keistimewaan Yang Terdapat Pada Sungai Nil
Menyingkap Rahasia Di Balik Sungai Nil
Kisah-kisah Misteri Seputar Sungai Nil
Keistimewaan-Keistimewaan Yang Terdapat Pada Sungai Nil
Berkaitan dengan riwayat di atas, Imam Ahmad bin Abu Bakar bin Ismail al-Bushairy dalam kitabnya Ittihaaf al-Khairah al-Muhirrah Bi Zawaaid al-Masaanid al-‘Asyrah (8/87) mengatakan, bahwa riwayat di atas disampaikan oleh al-Harits bin Abu Usamah secara mauquf,akan tetapi semua rawi-rawinya adalah tsiqat (dapat dipercaya).
4.Sungai Nil adalah Rajanya sungai
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ibn Abi Hatim dalam Tafsirnya, sebagaimana dinukil oleh Imam as-Suyuthi dalam Husnul Muhadharah (2/302), bahwa Amer bin Ash pernah mengatakan:
نيل مصر سيد الأنهار، سخر الله له كل نهر بالمشرق والمغرب، فإذا أراد الله أن يجري نيل مصر أمر كل نهر أن يمده، فأمدته الأنهار بمائها، وفجر الله له الأرض عيونا، فإذا انتهت جريته إلى ما أراد الله، أوحى الله إلى كل ماء ان يرجع إلى عنصره.
Artinya:
“Sungai Nil Mesir adalah rajanya sungai-sungai, Allah menundukkan semua sungai di timur dan di barat kepadanya. Apabila Allah berkehendak untuk mengalirkan sungai Nil Mesir, maka Allah memerintahkan semua sungai untuk mengalirkan airnya, maka semua sungai pun mengalirkannya, dan Allah mengeluarkan untuk sungai Nil mata air-mata air bumi. Dan apabila Nil Mesir tidak lagi mengalirkan airnya sebagaimana kehendak Allah, maka Allah memerintahkan semua air untuk kembali ke asalnya”.
5.Setiap tahun Allah mewahyukan dua hal kepada Nil
Dalam sebuah riwayat sebagaimana dinukil oleh Imam as-Suyuthi dalam Husnul Muhadarah (2/302), juga dalam an-Nujum az-Zaahirah fi Muluk Mashr wal Qaahirah (1/12) disebutkan:
وقال: حدثنا عثمان بن صالح، حدثنا ابن لهيعة، عن يزيد بن أبي حبيب أن معاوية بن أبي سفيان سال كعب الأحبار، هل تجد لهذا النيل في كتاب الله خبرا؟ قال: أي والذي فلق البحر لموسى، إني لأجده في كتاب الله يوحي إليه في كل عام مرتين، يوحي إليه عند جريه: عن الله يأمرك أن تجري فيجرى ما كتب الله، ثم يوحي إليه بعد ذلك: يا نيل عد حميداً.
Artinya: “Bahwasannya Muawiyyah bin Abi Sufyan bertanya kepada Ka’ab al-Ahbar: “Apakah kamu menemukan satu kabar dalam Kitab Allah tentang sungai Nil ini?” Ka’ab menjawab: “Demi kegagahan yang telah membelah laut kepada Nabi Musa as, sesungguhnya saya mendapatkan dalam Kitab Allah, bahwasannya Allah mewahyukan dua hal setiap tahunnya kepada Nil, pertama, Allah mewahyukan ketika Nil mengalirkan airnya bahwasannya Allah memerintahkan kamu untuk mengalirkan airnya, maka Nil pun segera mengalirkannya, sampai waktu yang telah Allah tentukan. Kedua, Allah mewahyukan setelah itu (ketika surut): ‘Wahai Nil, kembalilah kamu (maksudnya surutlah) dengan baik-baik”.
6.Sungai Nil di antara sungai yang akan diangkat kelak ketika kiamat sudah dekat
Keistimewaan Nil lainnya, adalah bahwa ia di antara tanda kekuasaan Allah yang apabila Kiamat sudah dekat di mana Ya’juj dan Ma’juj akan keluar, ia akan diangkat kebaikan dan manfaatnya oleh Allah ke langit. Hal ini dapat berupa, air Nil menjadi kering, atau tetap banyak, akan tetapi tidak bermanfaat banyak lagi. Hal ini sesuai dengan perkataan Ibnu Abbas di bawah ini:
عن ابن عباس مرفوعا: انزل الله تعالى من الجنة إلى الأرض خمسة انهار: سيحون، وجيحون، ودجلة، والفرات والنيل؛ أنزلها الله من عين واحدة من عيون الجنة، من أسفل درجة من درجاتها، على جناحي جبريل، واستودعها الجبال، وأجراها في الارض، وجعل فيها منافع للناس، فذلك قوله تعالى: )وأنزلنا من السماء ماء بقدر فأسكناه في الأرض(، فإذا كان عند خروج ياجوج وماجوج، أرسل الله جبريل، فرفع من الأرض القرآن والعلم والحجر من البيت ومقام إبراهيم وتابوت موسى بما فيه؛ وهذه الأنهار الخمسة، فيرفع كل ذلك إلى السماء؛ فذلك قوله: )وأنا على ذهاب به لقادرون(، فإذا رفعت هذه الأشياء من الأرض عدم أهلها خيرها. [الخطيب في تاريخه 1/57, وابن حبان, المجروحين 3/323, 324, وهو ضعيف]
Artinya: “Dari Ibnu Abbas, dan riwayatnya Marfu’, berkata: ‘Allah menurunkan lima sungai syurga ke muka bumi ini: Seihan, Jeihan, Deglah, Efrat dan Nil, Allah menurunkannya dari salah satu dari beberapa mata air syurga, dari tingkatakan paling bawah dari tingkatan-tingkatannya, di atas dua sayap Jibril. Allah mengalirkannya di muka bumi, sehingga membawa banyak manfaat untuk manusia, hal ini sesuai dengan firmanNya: “Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi…” (QS. Al-Mu’minuun: 18). Dan ketika Ya’juj dan Ma’juj keluar nanti, Allah akan mengutus Jibril untuk mengangkat dari bumi al-Quran, ilmu, batu Hajar Aswad, batu yang berada di Maqam Ibrahim, peti Nabi Musa as berikut isinya, dan lima sungai ini. Semuanya akan diangkat kembali ke langit, dan ini sesuai dengan firmanNya: “…dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa untuk menghilangkannya” (QS. Al-Mukminuun: 18). Ketika semua ini sudah diangkat dari muka bumi, maka manusia akan segera mengalami kehancuran”. (Dinukil dariTarikh Baghdad karya al-Khatib al-Baghdadi: 1/57, dan dalam al-Majruuhiin karya Ibnu Hibban: 3/323, 324, dan riwayat ini riwayat Dhaif).
7.Sungai nil satu-satunya sungai di dunia yang disebut dalam al-Quran sebagai laut.
Imam al-Mas’udi pernah berkata, sebagaimana dinukil oleh al-Maqrizi dalam al-Mawa’id wal I’tibaar nya (1/65):
وقال المسعودي: نهر النيل من سادات الأنهار وأشراف البحار لأنه يرج من الجنة على ما ورد به خبر الشريعة. وقد قال: إن النيل إذا زاد غاضت له الأنهار والأعين والآبار، وإذا غاض زادت فزيادته من غيضها وغيضه من زيادتهاوليس في أنهار الدنيا نهر يسمى بحراً غير نيل مصر لكبره واستبحاره.
Artinya: “Al-Mas’udy berkata: “Sungai Nil termasuk di antara Raja nya sungai-sungai, dan termasuk di antara laut yang paling mulia, karena ia bersumber dari syurga sebagaimana disebutkan dalam berbagai keterangan. Apabila sungai nil bertambah banyak airnya, maka seluruh sungai, mata air dan sumur berkurang airnya, dan apabila sungai nil berkurang airnya, maka sungai-sungai, mata air dan sumur bertambah banyak airnya. Bertambah nya air sungai Nil dari surutnya air-air lainnya, dan surutnya air Nil dari bertambahnya air-air lainnya. Dan tidak ada satupun sungai di muka bumi ini yang disebut sebagai laut (bahr), selain Nil Mesir, karena besar dan luasnya”.
Dalam al-Quran, Allah juga berfirman:
وَأَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحْزَنِي إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ [القصص
Artinya:
“Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya Maka jatuhkanlah Dia ke laut (sungai Nil). dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena Sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan men- jadikannya (salah seorang) dari Para rasul” (QS. Al-Qashash: 7).
Kata ‘laut’ dalam ayat di atas, adalah Sungai Nil. Dan hanya Nil yang disebutkan sebagai laut dalam al-Quran karena keluasan dan kebesarannya.
8.Sungai nil di antara sungai yang diberi gelar Sungai Mukmin
Dalam sebuah hadits sebagaimana diriwayatkan oleh Ibn al-Jauzy dalam Gharib al-Hadits nya (1/42), juga oleh Abu as-Sa’adaat al-Mubaarak bin Muhammad al-Jazary dalam kitabnya an-Nihayah fi Gharib al-Hadits wal Atsar (1/66) disebutkan:
((نهران مؤمنان، ونهران كافران. أما المؤمنان: فالنيل والفرات، وأما الكافران: فدجلة ونهر بلخ)).
Artinya:
“Ada dua sungai mukmin dan dua sungai kafir. Adapun dua sungai mukmin adalah: Nil dan Efrat, sedangkan dua sungai Kafir adalah Deglah dan Balkh”.
Ibnu al-Jauzi dalam Gharib al-Hadits nya (1/42) mengatakan, dinamakan sungai mukmin, karena ia dapat menyirami dan mendatangkan banyak manfaat sebagaimana layaknya seorang mukmin. Sedangkan disebut sungai kafir, karena tidak dapat mengairi dan tidak dapat mendatangkan banyak manfaat.
Sungai Nil: Lain dari yang lain
Imam at-Taifasy, sebagaimana dikutip oleh Imam as-Suyuthi dalam Husnul Muhadharah (2/315), pernah mengatakan: “Para ulama telah sepakat, bahwa sungai Nil merupakan sungai yang paling istimewa dibandingkan dengan sungai-sungai lainnya, karena beberapa sebab:
- Manfaatnya yang sangat luar biasa. Tidak ada satupun sungai di muka bumi ini yang dapat mengairi dengan begitu hebatnya, dan begitu luasnya selain sungai Nil. Manfaat yang diberikan melebihi sungai-sungai pada umumnya.
- Hemat dalam pengairannya. Air Nil cukup untuk menyirami tanaman satu kali saja, dan ketika air Nil sudah menyerap ke dalam tanah, maka tanaman itu tidak mengapa tidak disiram lagi sampai dipetik hasilnya nanti. Dan tentu tidak demikian dengan sungai-sungai lainnya.
- Air Nil bertambah banyak, ketika sungai-sungai lainnya menyusut, dan sebaliknya, ketika air sungai-sungai pada umumnya bertambah banyak, air sungai Nil malah menyusut.
- Hampir semua sungai-sungai di muka bumi, mengalir dari arah timur ke barat, sementara Nil mengalir dari arah selatan ke utara. Karena itu disebutkan dalam sebuah syair:
مصر, ومصر ماؤها عجيب ونهرها يجري به الجنوب
Artinya:
Mesir, Air Mesir memang luar biasa,
Sungainya mengalir menuju utara
Menurut para ilmuwan modern, mengalirnya Nil dari Selatan ke Utara, karena sungai ini berada membentang pada garis 3, 30 derajat lintang selatan, sampai 31derajat lintang utara, atau dengan kata lain bahwa sungai ini memotong lebih dari 34,5 derajat garis lintang.
- Tidak ada satu pun sungai di muka bumi ini yang mencapai laut China dan Romawi selain Sungai Nil.
- Sungai Nil juga pasang, surut airnya dengan tertib dan berurutan, dan tidak didapatkan pada sungai-sungai lainnya.
- Hasil-hasil tanaman yang disiram sungai Nil sangat luar biasa banyaknya, dan tidak didapatkan pada sungai-sungai lainnya.
Demikian di antara keistimewaan-keistimewaan Sungai Nil dari sungai-sungai lainnya yang dijelaskan oleh para sejarawan Mesir kenamaan.