Archive Pages Design$type=blogging

Mengikuti Cara Atau Adab Berbicara yang Dilakukan Rasulullah SAW

Islam merupakan agama yang syamil (menyeluruh) dan mutakamil (sempurna). Agama Islam diturunkan dari Allah Sang Maha Pencipta, Yang Maha Me...

Islam merupakan agama yang syamil (menyeluruh) dan mutakamil (sempurna). Agama Islam diturunkan dari Allah Sang Maha Pencipta, Yang Maha Mengetahui tentang seluk beluk ciptaan-Nya. Dia turunkan ketetapan syariat agar manusia hidup tenteram dan teratur. Diantara aturan yang ditetapkan Allah SWT bagi manusia adalah aturan mengenai tata cara berbicara lelaki dan perempuan.

Menjadi orang yang beriman kepada Allah tentu tidaklah gampang, karena banyak sekali godaan-godan dalam mencapainya salah satunya mengikuti apa yang dilakukan rasulullah saw.
http://unikgeli.blogspot.co.id/search/label/Kajian%20Islam

Berikut ini Cara Atau Adab yang Dilakukan Rasulullah SAW :

Mengikuti cara/adab bicara yang dilakukan Rasulullah SAW :
“Rasulullah saw. suka mengulang kata-kata yang diucapkannya sebanyak tiga kali agar dapat dipahami.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Yahya, dari Abu Qutaibah –Muslim bin Qutaibah. dari `Abdullah bin al Mutsani, dari Tsumamah, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)

Jangan terlalu banyak bicara, berceloteh yang tidak bermanfaat
Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah SWT berfirman: “Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “ (An nisa:114)

Berbicaralah dengan hati-hati
Selalulah berupaya untuk senantiasa mengontrol ucapan hanya untuk mengucapkan perkataan yang bernilai positif dan tidak menyinggung atau menyakiti. Karena, meskipun kita tidak pernah tahu mengenai hal apa dan seberapa besar balasan yang akan diberikan Allah swt kepada kita, namun kita harus yakin bahwa Allah swt selalu memberikan ganjaran yang setimpal. Tidak ada amalan sekecil apapun yang tidak akan mendapatkan balasan dari Allah swt, 

Sebagaimana firman Allah swt dalam surat Al Zalzalah ayat 7-8, yang artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” (QS. Al Zalzalah : 7-8).
Dan hendaknya kita pun senantiasa mengingat akan satu firman Allah swt yang artinya: “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf : 18)

Berkata yang baik, jika tidak sebaiknya diam
Berkata yang baik juga merupakan salah satu ciri orang yang beriman kepada Allah swt. Maka jika ada seseorang yang mengaku beriman kepada kepada Allah swt namun masih suka mengucapkan kata-kata kotor, dusta, masih gemar bergossip, suka memfitnah, serta perkataan-perkataan berbau maksiat dan kemungkaran yang lain, bisa dikatakan bahwa imannya masih cacat.

Sekiranya kita tidak mampu untuk berbicara yang baik atau kita merasa bibir ini gatal pada saat mendengar orang menggosip, maka sebaiknya menjauhlah dari hal-hal tersebut. Jangan ikut mendengarkan, yang akan memancing kita untuk turut serta. 

Rasulullah saw bersabda:“ Siapa yang beriman Kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tidak mengucapkan kebatilan
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhai Allah swt yang ia tidak mengira akan mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh Allah swt keridhoan-Nya bagi orang tersebut sampai pada hari Kiamat.

Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai Allah swt yang tidak dikiranya akan demikian, maka Allah swt mencatatnya yang demikian itu sampai pada hari Kiamat.” (HR. Tirmidzi dan ia berkata hadits hasan shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah).

Tidak berkata keji dan mencela
Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah seorang mukmin jika suka mencela, melaknat dan berkata-kata keji.” (HR. Tirmidzi dengan sanad shahih). 

Dengan kata lain, hadits di atas mengatakan bahwa orang-orang yang beriman adalah orang-oran yang selalu berbicara dalam kebaikan. Atau dapat juga dikatakan bahwa orang-orang yang suka berkata keji itu bukanlah termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beriman. Untuk itu, jika seseorang mengaku bahwa dirinya telah beriman kepada Allah swt maka tidak ada lagi kata-kata keji yang akan terlontar dari mulutnya.

Menghindari dusta
“Tanda-tanda munafik itu ada 3, jika ia bicara berdusta, jika ia berjanji mengingkari dan jika diberi amanah ia khianat.” (HR. Bukhari). 

Ingatlah, bahwa Rasulullah saw telah memberikan jaminan surga bagi mereka yang senantiasa menghindari dusta. 

Hal ini tertuang dalam salah satu hadistnya yang artinya: “Aku jamin rumah didasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah ditengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.”(HR. Abu Daud).

Menghindari ghibah, menceritakan aib orang lain, dan panggilan yang buruk
Dalam sebuah hadits :
Rasulullah saw bersabda, “Ghibah ialah engkau menceritakan saudaramu tentang sesuatu yang ia benci.” Si penanya kembali bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah pendapatmu bila apa yang diceritakan itu benar ada padanya ?” Rasulullah saw menjawab, “Kalau memang benar ada padanya, itu ghibah namanya. Jika tidak benar, berarti engkau telah berbuat buhtan (mengada-ada).” (HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad). 

Dalam hadits yang lain, Rasulullah saw juga berkata, “Janganlah kalian saling mendengki, dan janganlah kalian saling membenci, dan janganlah kalian saling berkata-kata keji, dan janganlah kalian saling menghindari, dan janganlah kalian saling meng-ghibbah satu dengan yang lain, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.”(HR. Muttafaq ‘alaih).

Berbicaralah dengan tenang
Berbicara dengan tenang dan tidak tergesa-gesa merupakan salah satu adab dalam berbicara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Kata-kata atau kalimat yang diucapkan dengan tenang, tentunya akan lebih jelas, enak didengar, dan mudah dimengerti dari pada kata-kata atau kalimat yang diucapkan dengan tergesa-gesa, apalagi tanpa jeda. Aisyah ra berkata: “Sesungguhnya Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya.” (Mutta-faq’alaih).

Menjauhi Debat Kusir
Menjauhi Debat Kusir. ‘Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapatkan hidayah untuk mereka, melainkan karena terlalu banyak berdebat.’ (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Dalam hadist lain disebutkan sabda Nabi Muhammad SAW: ‘Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.’ (HR Abu Daud).

Menjaga Suara
“Maka janganlah kalian merendahkan suara dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang ma‘ruf.” (Al Ahzab: 32)

Rasulullah SAW juga telah bersabda : “Wanita itu adalah aurat, apabila ia keluar rumah maka syaitan menghias-hiasinya (membuat indah dalam pandangan laki-laki sehingga ia terfitnah)”. (HR. At Tirmidzi, dishahihkan dengan syarat Muslim oleh Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi`i dalam Ash Shahihul Musnad, 2/36).

Sebagai muslimah harus menjaga suara saat berbicara dalam batas kewajaran bukan sengaja dibikin mendesah-desah, mendayu-dayu, merayu, dan semisalnya.
Name

Islami Kesehatan Kisah Korea Kuliner Lifestyle Misteri Pengetahuan Peristiwa Selebriti Teknologi Unik Wisata
false
ltr
item
Unik Menggelitik: Mengikuti Cara Atau Adab Berbicara yang Dilakukan Rasulullah SAW
Mengikuti Cara Atau Adab Berbicara yang Dilakukan Rasulullah SAW
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi2VwsBweswCL1pqO8wgIns4SAD-oaBcT5J2MsgwuQQ7RdXTfnwH6ZAbAaaWDzbwcv_eqbWLsXuL23gHZF1lZ9F8BqbfW10RUPeSyZi8Ot76m8tqNrw3mz4ezfA2kcMUEUyaCHJ5fYsAU/s400/Cara+Atau+Adab+Wanita+Muslimah+Dalam+Berbicara.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi2VwsBweswCL1pqO8wgIns4SAD-oaBcT5J2MsgwuQQ7RdXTfnwH6ZAbAaaWDzbwcv_eqbWLsXuL23gHZF1lZ9F8BqbfW10RUPeSyZi8Ot76m8tqNrw3mz4ezfA2kcMUEUyaCHJ5fYsAU/s72-c/Cara+Atau+Adab+Wanita+Muslimah+Dalam+Berbicara.jpg
Unik Menggelitik
http://unikgeli.blogspot.com/2016/01/mengikuti-cara-atau-adab-berbicara-yang.html
http://unikgeli.blogspot.com/
http://unikgeli.blogspot.com/
http://unikgeli.blogspot.com/2016/01/mengikuti-cara-atau-adab-berbicara-yang.html
true
97024095622371214
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago